Para pelaku SCM tanah air sudah memahami kebutuhan setiap organ yang terlibat pada SCM untuk berubah ke arah digital. Namun, belum banyak yang benar-benar bersiap mengambil langkah perubahan atau bertransformasi. Transformasi dinilai butuh keberanian, atau justru dianggap belum perlu dilakukan saat ini. Padahal urgensi bertransformasi harus sudah dimulai untuk mempersiapkan organisasi menghadapi tantangan jangka pendek maupun di masa depan. Terlebih industri logistik tanah air memiliki tugas untuk meningkatkan posisinya pada Logistic Performance Index di Bank Dunia.
Evolusi Supply Chain
Stage 1
Functional focus (Discrete SC, Department level)
Stage 2
Internal integration (cross functional level)
Stage 3
External integration (strategic partner)
Stage 4
Cross enterprise collaboration (Collaborative SC Strategy, IT – eBusiness Solutions , Real-time planning, decision
making, execution)
Supply Chain Management
Supply Chain Management (SCM) adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi , logistik dan pengolahan informasi mulai dari customer hingga supplier.Untuk penjelasan singkatnya Supply Chain Management (SCM) adalah mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan proses berubahnya bahan baku menjadi sebuah produk. Pihak yang ikut serta adalah yang bertanggung jawab untuk memberikan barang – barang jadi hasil produksi ke customer pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.
Komponen SCM
Supply Chain Management memiliki 3 Komponen, yang di antaranya adalah Upstream Supply Chain Management yaitu sebuah proses dimana perusahaan mendapatkan supplier dari pihak luar untuk mendapatkan bahan baku. Kemudian komponen yang kedua adalah Internal Supply Chain Management yaitu sebuah proses dimana terjadinya perubahan dari bahan baku menjadi sebuah produk jadi. Komponen terakhir SCM adalah Downstream Supply Chain Managament yaitu sebuah proses dimana pendistribusian barang oleh perusahaan ke customer yang dimana biasanya dilakukan oleh eksternal distributor.
Proses SCM
Berikut ini adalah proses pada Supply Chain Management (SCM) yang dilibatkan dalam SCM.
Customer
Pada sebagian perusahaan,customer merupakan mata rantai pertama yang memberi order. Customer memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan menghubungi departemen sales perusahaan tersebut. Informasi penting yang terdapat dalam pesanan tersebut diantaranya seperti tanggal pengiriman produk dan jumlah yang diinginkan untuk produk yang dipesan.
Planning
Setelah custumer membuat pesanan yang diinginkan, Planning department akan mempersiapkan perencanaan produksi untuk memproduksi produk yang dibutuhkan oleh customer. Pada tahap ini, departemen planning juga menyadari akan adanya kebutuhan terhadap bahan baku dan bahan – bahan pendukungnya.
Purchasing
Setelah menerima perencanaan produksi, dalam hal ini adalah kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya, Departemen pembelian atau Purchasing Departemen Akan melakukan pemasukan bahan mentah dan bahan pendukungnya serta menetapkan tanggal penerimaan dan jumlah yang dibutuhkan.
Inventory
Bahan mentah dan bahan pendukung yang telah diterima oleh pabrik akan diperiksa kualitas dan ketepatan jumlahnya kemudian disimpan didalam Gudang untuk kebutuhan produksi.
Production
Bagian produksi akan menggunakan bahan mentah dan bahan pendukung yang dipasok oleh supplier tersebut untuk melakukan proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh customer. Barang jadi yang telah diproduksi ini kemudian dimasukan ke gudang dan siap untuk dikirim ke customer sesuai dengan jadwal yang di tentukan.
Transportation
Departemen pengiriman atau Shipping akan mengatur waktu keberangkatan barang jadi ( Finished Products ) yang di Gudang tersebut dengan jadwal yang diinginkan oleh customer.
ISU BARU DALAM SUPPLY CHAIN
Persaingan bisnis dalam era globalisasi yang diwarnai dengan ketidakstabilan pasar, menuntut prusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif baik dalam hal harga maupun kualitas. Dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan dihadapkan pada kenyataan bahwa kompetensi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut sulit diperoleh. Untuk mengatasinya, perusahaan dituntut meelakukan kerjasama dalam sumber daya atau kompetensi yang dibutuhkan masing-masing perusahaan dalam menghasilkan kebutuhan sesuai permintaan dan kebutuhan konsumen melalui manajemen rantai pasokan (supply chain management ). Selain itu, melalui kerjasama antar perusahaan diharapkan proses inovasi dapat ditingkatkan.
Kemampuan dalam memenuhi permintaan konsumen dan pasar dengan waktu tunggu dan waktu pengiriman yang pendek merupakan tolak ukur untuk menilai tingkat respon perusahaan terhadap permintaan konsumen. Agile supply chain memberikan suatu alternative strategi dalam memenangkan persaingan global dengan berbasis competitive excellence yaitu fokus konsumen, kualitas, dan agility yang didukung kompetensi perusahaan seperti keterlibatan konsumen, manajemen persediaan, teknologi, pengembangan produk, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Teknologi informasi mnjadi salah satu pendorong bagi terciptanya integrasi rantai pasokan termasuk juga makin kompleksnya permintaan konsumen, makin kompetitifnya kompetisi global dan peningkatan keinginan perusahaan untuk menjadi perusahaan yang inovatif dan mampu menjadi yang pertama dalam mengenalkan produk baru sesuai kebutuhan pasar. Tulisan ini membahas agile supply chain sebagai suatu stratgi alternatif dalam memenangkan persaingan global dengan berbasis pada competitive excellence.
Manfaat Supply Chain
Supply Chain Management memegang peran penting dalam sebuah bisnis yang dijalankan oleh sebuah perusahaan. Sebelum adanya manajemen rantai pasokan, perusahaan banyak mengalami kerugian akibat perkiraan pengiriman produk yang terkadang tidak sesuai dengan permintaan pasar. Kini, dengan menerapkan manajemen rantai pasok ini, perusahaan dapat menekan kerugian dan justru dapat mendapatkan laba di atas rata-rata. Selain itu, perusahaan juga dapat menghubungkan semua pihak yang terlibat di dalam proses perubahan bahan baku menjadi barang jadi. Karena itulah, proses produksi maupun pendistribusian barang/jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Berikut adalah manfaat penerapan Supply Chain Management bagi sebuah perusahaan:
1. Memuaskan Pelanggan
Dengan menerapkan Supply Chain Management, sebuah perusahaan dapat memuaskan para pelanggannya. Perusahaan dapat menjamin kepuasan para pelanggan dengan menghasilkan barang/jasa yang sesuai dengan permintaan para pelanggan sebagai mitra usahanya.
Pelanggan memang menjadi sasaran utama bagi sebuah perusahaan dalam aktivitas produksi karena mereka adalah pihak yang membeli atau memakai barang/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Para pelanggan harus terus dijaga tingkat kepuasannya agar mereka dapat menjadi konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang.
Manajemen rantai pasokan atau supply chain management berperan penting dalam membantu perusahaan untuk menjamin kepuasan para konsumen. Melalui mekanisme ini, perusahaan dapat mengetahui barang apa yang mereka inginkan serta kapan waktu yang tepat untuk mengirimkan barang tersebut.
2. Meningkatkan Pendapatan
Semakin banyak konsumen yang setia untuk menggunakan barang/jasa sebuah perusahaan dalam jangka waktu yang lama, semakin besar pula peluang perusahaan tersebut untuk meningkatkan pendapatannya.
Barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut juga tidak akan terbuang sia-sia setelah di produksi karena barang itu diminati dan juga dipakai oleh para konsumen. Dengan demikian, pendapatan perusahaan akan meningkat.
Barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut juga tidak akan terbuang sia-sia setelah di produksi karena barang itu diminati dan juga dipakai oleh para konsumen. Dengan demikian, pendapatan perusahaan akan meningkat.
3. Menurunkan Biaya
Jika dulu perusahaan harus mengeluarkan biaya banyak untuk proses pengadaan barang, produksi, dan juga pendistribusian barang/jasa, kini semua terasa berbeda. Dengan adanya Supply Chain Management, sebuah perusahaan dapat menekan biaya yang harus mereka keluarkan untuk semua proses tersebut. Adanya pengintegrasiaan aliran produk dari perusahaan kepada para konsumen dapat mengurangi biaya pada jalur produksi dan juga distribusi.
4. Pemanfaatan Aset Perusahaan dengan Maksimal
Dalam menerapkan manajemen rantai pasokan, teknologi memiliki peran yang cukup penting. Dengan adanya teknologi yang terdapat pada manajemen rantai pasokan tersebut, perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerja para karyawanya. Untuk itulah, biasanya perusahaan akan bekerjasama dengan penyedia software yng akan mendukung para karyawan menjalankan mekanisme rantai pasokan.
Karyawan sebagai salah satu aset terbesar dalam perusahaan tentu saja akan berusaha meningkatkan keterampilan dan juga pengetahuannya agar dapat menerapkan manajemen rantai pasokan dengan maksimal. Mereka akan berlatih bagaimana caranya memanfaatkan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan manajemen rantai pasokan. Dengan demikian, pemanfaatan aset perusahanaan juga akan lebih maksimal.
Karyawan sebagai salah satu aset terbesar dalam perusahaan tentu saja akan berusaha meningkatkan keterampilan dan juga pengetahuannya agar dapat menerapkan manajemen rantai pasokan dengan maksimal. Mereka akan berlatih bagaimana caranya memanfaatkan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan manajemen rantai pasokan. Dengan demikian, pemanfaatan aset perusahanaan juga akan lebih maksimal.
5. Meningkatkan Keuntungan
Perusahaan dapat menjual barang/jasanya dengan optimal, menjaga tingkat kepuasan para pelanggan, dan juga dapat mengefisienkan proses produksi dan juga distribusi akan dapat meningkatkan pendapatannya. Jika hal ini dapat terus dipertahankan, maka perusahaan akan mampu memperoleh keuntungan di atas rata-rata.
6. Menjadi Mediasi Pasar
Manajemen rantai pasokan dapat berfungsi sebagai mediasi pasar. Karena itulah, mekanisme rantai pasokan yang diterapkan dengan baik dapat memastikan semua barang yang dipasok telah sesuai dengan aspirasi pelanggan atau konsumen akhir.
Melalui pelaksanaan manajemen rantai pasokan, perusahaan dapat menjalankan fungsi pemasarannya. Mereka dapat mengidentifikasi produk apa saja yang diminati oleh para konsumen. Dengan demikian, mereka dapat mengidentifikasi seluruh atribut produk yang diharapkan oleh konsumen untuk kemudian mengkomunikasikan kepada para operator produksi/perancangan produk.
7. Perusahaan Menjadi Semakin Besar
Di sisi lain, perusahaan dapat mencapai tujuan utama yang telah ditargetkan. Dengan menerapkannya akan mendapatkan keuntungan yang besar sehingga lambat laun perusahaan tersebut akan menjadi lebih kuat dan besar.
Itulah beberapa manfaat penerapan Supply Chain Management bagi sebuah perusahaan. Dengan menerapkan mekanisme ini, suatu perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditargetkan.
Itulah beberapa manfaat penerapan Supply Chain Management bagi sebuah perusahaan. Dengan menerapkan mekanisme ini, suatu perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditargetkan.
Oleh : Farhan Hardidarma 1111600042 Prodi Teknik Elektro, Institut Teknologi Indonesia, Tangerang Selatan.
Referensi :
Pramadi, M. Ikrar. 2020. SCM 4.0 Digitalisasi SCM dan Logistik. Power point kuliah Kapita Selekta Institut Teknologi Indonesia.